Sungguh terkejut dan memprihatinkan melihat kenyataan sebagian trend dunia anak muda di negeriku Indonesia. Saat saya menyaksikan acara Sudut Pandang di Metro TV yang dibawakan oleh Fifi Aleyda Yahya. Kali ini membahas tentang ” Gadis Cabe Cabean” yaitu gadis berusia diantara 15-17 th, berpakaian seronok, munculnya tengah malam, pulangnya pagi. Ada yang masih duduk di bangku SMK , ada pula yang drop out sekolah karena asyik begadang ikut pergaulan di lingkungan joki balap liar.
Mereka berada dilingkungan para joki, bangga berboncengan diatas motor keren. Kadangn dijadikan alat taruhan. Siapa yang menang bisa membawa gadis ini kemana suka asal suka sama suka bisa berbuat apa saja . Walau tak semua gadis cabe cabean bisa di apa apain, tapi minimal peluk cium sudah biasa. Astagfirullah.
Nara sumber yang indentitas nya disembunyikan adalah dua gadis cabe cabean dan seorang joki balap liar. Mendengar kisah Melati dan Mawar sungguh memprihatinkan. Anak anak remaja yang sedang mencari jati diri umumnya dari kalangan menengah kebawah dan korban broken home. Seperti Melati tinggal sama kakek dan nenek, kedua ortu sudah cerai. Tengah malam kelayapan kakek nenek ngga tahu karena dia lompat lewat jendela dan kembali pagi sebelum subuh. Sedang Mawar kedua orang tuanya cerai juga, jika ingin kelayapan malam hari, tinggal bohong sana sini. Pada si ayah bilang mau nginap di rumah ibunya, pada si ibu bilang mau nginap di rumah ayahnya. Padahal dia begadang bersama teman teman sebaya yang punya julukan gadis cabe cabean dan joki2 balap liar.
Saat ditanya oleh Fifi , apa yang membuat mereka menjadi gadis cabe cabean , jawaban keduanya hampir sama, tak ada kedamaian didalam rumah dan ingin diakui di kalangan sesama remaja. Joki ganteng dan motor keren akan jadi rebutan para gadis cabe cabean, begitu juga gadis yang cantik sexy jadi rebutan para joki, tapi mereka tak pernah berantem rebutan cewek atau cowok. Ada istilah cabe rawit, kata salah satu nara sumber sambil tertawa geli, itu sih levelnya tukang ojek.
Dimanakah biasanya balap motor liar diadakan? menurut si joki yang baru berusia 18 th ini, tempat paling asyik adalah di Taman Aries, Rawa Buaya dan Ring Road. Kecepatan motor dipacu 130/150 km perjam. Biasanya balapan dimulai pada tengah malam hingga subuh. Tak ada rasa takut walau sudah banyak korban balap liar yang meninggal.
Sungguh saya tak habis pikir mengapa balap liar dibiarkan dan tak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang? Mengapa dari pihak keluarga si gadis cabe cabean tidak tahu jika anak anak mereka kelayapan ditengah malam ?
Blogger
Google+
Facebook
Twitter